Menu Close

Dampak Negatif Situs Jejaring Sosial pada Anak

Situs jejaring sosial memang memiliki dampak positif dan negatif pada kehidupan kita. Akan tetapi, bagaimanakah hal itu dapat mempengaruhi anak-anak? Dalam artikel ini kita akan mengupas dampak negatif jejaring sosial pada anak.

Setelah beberapa dekade kemunculan internet, maka hadirlah situs jejaring sosial. Sejak itu, popularitas situs ini semakin naik. Situs-situs ini menjadi populer baik di kalangan anak-anak ataupun dewasa. Situs-situs jejaring sosial sangat efektif dalam memfasilitasi komunikasi dan dengan demikian membantu orang agar tetap terhubung. Saat ini, anak-anak sudah cukup cerdas dalam menggunakan perangkat elektronik dan juga mampu untuk mengoperasikan internet. Termasuk mereka cukup mahir untuk menggunakan situs jejaring sosial ini.

 

Anak-anak di bawah delapan belas tahun terkadang tidak diizinkan untuk membuat akun pada situs-situs jejaring sosial tersebut. Tapi, usia dapat dengan mudah dipalsukan dan dengan demikian anak-anak diam-diam mulai menggunakan website tersebut. Sementara beberapa situs lainnya memungkinkan anak-anak menjadi sebagai pengguna. Lalu, bagaimanakah dampak negatif situs jejaring sosial pada anak? Ikuti ke bawah terus untuk tahu lebih lanjut.

Dampak negatif situs jejaring sosial pada anak

Situs jejaring sosial sebenarnya juga mempunyai dampak positif pada anak, yaitu membantu anak-anak dalam bersosialisasi dan menemukan teman-teman. Ini adalah satu-satunya keuntungan yang menonjol. Di sisi yang berbeda, beberapa studi telah menunjukkan bahwa secara teratur situs ini secara negatif dapat mempengaruhi pikiran anak-anak dan juga menghambat perkembangan mereka. Berikut di bawah ini beberapa poin dari dampak negatif situs jejaring sosial pada anak;

  • Jika seorang anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi di situs jejaring sosial, hal itu mempengaruhi kemampuannya dalam belajar dan berkonsentrasi pada pelajaran sekolah. Di sisi lain, orang dewasa mengerti bagaimana untuk mengelola waktu mereka agar bermanfaat. Kebanyakan anak-anak merasa sulit untuk mengalihkan perhatian mereka dari situs ini. Sekarang ini, banyak anak-anak yang memiliki ponsel, dimana dapat melakukan koneksi ke internet, dan dengan demikian juga dapat mengakses situs-situs tersebut setiap saat. Hal ini dapat menjadi gangguan besar, dan penelitian juga mendukung fakta bahwa anak-anak yang sering mengakses akun mereka merasa sulit untuk fokus pada pelajaran dan sehingga mendapatkan nilai yang lebih rendah di sekolah.
  • Situs-situs jejaring sosial yang sangat populer di kalangan anak-anak, dapat juga mempengaruhi kesehatan anak. Selain itu berdampak pada perilaku anak-anak dan dapat memberikan kecenderungan akan narsistik. Apa yang diekspos oleh situs ini membuat mereka rentan terhadap depresi, kecenderungan antisosial, dan perilaku agresif. Hal ini dapat disebabkan oleh alasan seperti teman atau seseorang yang tidak menanggapi pesan mereka. Kelemahan lain adalah bahwa hal itu membatasi kehidupan sosial anak dan ini kemudian mempengaruhi perkembangan keterampilan komunikasi di dalamnya. Anak-anak ketagihan untuk melakukan chatting sehingga lupa untuk bermain di luar seperti olahraga. Hal ini memiliki dampak negatif pada perkembangan fisik mereka.
  • Jika anak-anak tidak dibuat sadar tentang menggunakan internet dengan aman, hal ini membuat mereka rentan terhadap hal-hal berbahaya seperti cyberbullying, pornoaksi, dan virus. Konten yang berbahaya bagi anak tersebut pasti memiliki dampak negatif yang permanen pada pikiran anak. Orang tua harus terus mengawasi aktivitas anak mereka tentang pentingnya privasi dan penggunaan yang benar dari situs jejaring sosial dan internet.

Ini tidak berarti bahwa anak-anak harus dijauhkan dari situs jejaring sosial, melainkan harus mengajarkan kepada anak pentingnya manajemen waktu, keterampilan organisasi, dan penggunaan secara tepat. Menghabiskan waktu selama satu atau dua jam di situs jejaring sosial setiap hari, dimana kegiatan penting lainnya sudah teroganisir dengan baik, tidak akan berdampak negatif pada anak.

Related Posts