Menu Close

Fenomena Arogansi Intelektual

Ketika seseorang menjadi sangat cerdas maka dalam diri orang tersebut akan muncul suatu kebanggaan karena telah menjadi pintar, sehingga kepalanya mulai membesar. Besar kepala dari orang tersebut menunjukkan kondisi yang dikenal dengan istilah arogansi intelektual.

Suatu kesombongan dianggap sebagai salah satu dari dosa yang mematikan. Hal ini bagaikan seseorang yang berjalan tanpa pernah melihat ke bawah, sampai akhirnya tersandung oleh kulit pisang atau mungkin yang lain. Dapat diibaratkan juga bagaikan orang yang terlalu sibuk mengagumi wajahnya di cermin sedangkan dia tidak melihat peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Ini adalah orang yang sering mengabaikan peringatan dan nasihat sehingga akhirnya justru tersesat dalam menyusuri jalan.

arogansi

Kesombongan dari rasa bangga yang berlebihan dapat mengambil banyak bentuk, termasuk kecerdasan. Ada berbagai jenis kecerdasan, yang tampil diri pada setiap individu yang berbeda. Beberapa orang dapat menunjukkan jika dirinya sangat cerdas, namun untuk selanjutnya mereka adalah manusia super bodoh.

Apa itu arogansi intelektual

Menjadi pintar, cerdas adalah suatu hal yang menyenangkan. Karena hal ini dapat membawa untuk berpartisipasi dalam percakapan dan paling mengetahui tentang suatu topik. Akan tetapi kepintaran bukan berarti menjadi seorang kritikus dan hanya menunjukkan kelemahan dan kesalahan orang lain serta hanya memuji dirinya sendiri.

Kepintaran tidak berarti membutakan diri dari kebenaran, hanya karena berbeda dari keyakinan atau pendapat. Dari sinilah konsep arogansi intelektual masuk. Istilah ini mengacu pada kerangka pikiran, di mana seorang individu menganggap dirinya menjadi superior atau pengetahuannya tidak dapat ditentang dan dia menghakimi orang lain berdasarkan kecerdasan yang dia punyai. Orang tersebut mungkin sebenarnya tidak tahu banyak dan pada kenyataannya tidak benar-benar cerdas sama sekali. Hanya saja orang lain berpikir bahwa dia tahu itu semua dan bertekad untuk mendorong kecerdasan agar tampil di wajahnya, dalam setiap kesempatan yang mereka dapatkan. Hampir setiap orang telah menjadi atau menyebabkan seseorang menjadi arogan intelektual dalam hidup mereka.

Beberapa hal yang dapat menentukannya meliputi sebagai berikut:

  1. Menganggap dirinya sebagai ahli dalam bidang tertentu.
  2. Menolak untuk melihat gambaran atau sudut pandang yang lain, terutama dari orang-orang yang dianggap bodoh.
  3. Senang sekali menjelaskan, berteori dan mendikte, dan pada dasarnya mereka suka mendengar suaranya sendiri daripada orang lain.
  4. Menganggap pertanyaan sebagai penghinaan atau keraguan atas kecerdasan mereka.
  5. Membela keras teori yang dipunyai tetapi tidak menciptakan bukti atas argumen.
  6. Suasana hati mereka bisa menjadi sangat jahat jika ide-ide dan pandangan mereka bertentangan.
  7. Mereka sangat percaya diri di dalam pengetahuan mereka sendiri dan tidak mau belajar sesuatu yang baru.
  8. Kadang-kadang bisa sangat suka mencari perhatian dan ingin menjadi sesuatu seperti itu.
  9. Menjadi sombong dan sangat sombong, terutama jika mereka benar-benar tepat tentang sesuatu yang terjadi.
  10. Berpura-pura menjadi sangat berwawasan luas tetapi sebenarnya sangat sempit, karena seakan-akan merasa tahu segalanya dan dengan cara yang benar.

Pintar tapi Sok…

Jika dicermati sepertinya memang hampir sama antara arogansi intelektual dan narsisme. Namun, sebenarnya ada perbedaan tipis yang membedakannya. Seorang narsisis menganggap dirinya yang terbaik, cerdas dan sebagai orang terbesar. Di sisi lain, seseorang dengan arogansi intelektual akan menyatakan dirinya dalam hal tertinggi, jika berkaitan dengan kecerdasan superiornya. Arogansi intelektual terlihat sangat normal dan teratur dalam pikiran-pikiran lain, dengan harga diri yang rendah atau sedang dan estimasi yang masuk akal dari penampilan dan popularitasnya. Kesombongan adalah bagian dari kepribadiannya yang keluar, sesuai waktu untuk mengekspresikan pendapat atau pengetahuannya.

Seseorang dengan arogansi intelektual biasanya dapat ditemui di antara para profesional teknis dan medis, atau bahkan profesi apa pun. Meskipun tidak semua para ahli tersebut adalah arogan, sebagian besar dari mereka tampaknya memiliki pandangan yang dogmatis terhadap masalah apapun. Sebagai contoh seorang ilmuwan yang terkenal, dia menganggap dirinya paling pintar, bahkan karyanya tidak ada yang sanggup menandingi. Dia begitu puas dan percaya diri atas keahliannya. Dia sering menolak persepsi ataupun eksperimen dari rekan-rekannya yang lain karena dianggap tidak berguna. Dia sangat meremehkan orang lain dan sombong karena memang pendidikannya yang tinggi. Dia memiliki pendapat dan pandangan atas segala apa pun dan tidak akan mengubahnya. Karakter inilah yang disebut dengan arogansi intelektual. Di satu sisi dia pintar, tapi karena kesombongan membutakannya, maka di sisi yang lain meskipun dia seorang ilmuwan tapi sebenarnya dialah yang bodoh.

Yang menjadi pertanyaan dan masalah adalah, bagaimanakah dengan menjadi arogan meski intelektual? Orang tersebut akan segera menjadi sangat tidak populer dan tidak dapat ditoleransi. Kerugian terbesar dalam menjadi intelektual yang arogan adalah dampak buruk pada diri sendiri. Individu seperti ini menutup dirinya dari dunia dan dari sudut pandang pemahaman lain. Sikap semacam ini dapat membatasi pengetahuan mereka sendiri. Apakah anda termasuk di dalamnya?

Related Posts