Karakteristik retardasi mental melibatkan karakteristik fisik, perilaku, dan intelektual. Tingkat keparahan karakteristik retardasi mental dapat bervariasi dari orang ke orang. Istilah retardasi mental digunakan untuk merujuk kepada seseorang menunjukkan keterbatasan dalam fungsi mental, kognitif, dan sosial. Kondisi ini berarti bahwa anak-anak yang mengalaminya tidak mampu memenuhi tuntutan komunikasi dalam sehari-hari, perawatan diri, belajar, dsb, secepat anak-anak lain tanpa kondisi ini. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar bagaimana cara berbicara, berjalan, memenuhi kebutuhan mereka.
Keterbelakangan mental dapat disebabkan oleh faktor genetik seperti gen abnormal. Masalah yang timbul selama kehamilan selama perkembangan bayi di dalam rahim juga dapat menyebabkan keterbelakangan mental. Kadang-kadang, pada saat kelahiran bayi, beberapa komplikasi mungkin akan timbul dan mengakibatkan pemotongan suplai oksigen.
Karakteristik retardasi mental
Keterbelakangan mental dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu fisik, intelektual, dan perilaku. Anak-anak dengan kondisi ini memiliki tingkat lebih lambat dari perkembangan fisik, dan bagaimanapun tidak memiliki atribut fisik tertentu yang membedakannya. Dalam hal karakteristik perilaku, anak-anak ini mungkin akan menunjukkan karakteristik seperti pengendalian diri yang terbatas, agresivitas, atau cenderung mencederai diri. Bahkan, beberapa orang dengan karakteristik retardasi mental yang berat menunjukkan gangguan obsesif kompulsif.
Jika mempertimbangkan karakteristik intelektual, kita akan menemukan sedikit perbedaan antara perilaku kognitif dan adaptif anak-anak cacat mental dan seluruh populasi. Untuk memahami kedua pola perilaku kognitif dan adaptif dengan benar, kita harus melihatnya satu persatu.
Kemampuan kognitif
Satu hal yang sulit untuk dideteksi bahwa seorang anak menderita keterbelakangan mental sampai anak tersebut memasuki kelas dua atau tiga, dimana tugas sekolah menuntut fungsi kognitif yang lebih besar. Anak-anak ini akan lebih lambat ketika belajar hal-hal baru. Pada umumnya anak-anak akan memakan waktu 5-10 hari untuk belajar hal baru, sedangkan anak dengan retardasi mental akan menghabiskan waktu 50-100 hari untuk belajar. Ini bukan berarti bahwa anak-anak cacat mental tidak bisa belajar, hanya saja mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukannya.
Selain itu, anak-anak ini tidak dapat menyimpan informasi yang diserap. Pada intinya, mereka tidak mempunyai kemampuan untuk mengingat sesuatu hal. Ini dikarenakan mereka memiliki kapasitas memori yang rendah, mereka juga merasa sulit untuk bekerja secara mandiri. Anak-anak ini juga memiliki rentang perhatian yang rendah dan sulit untuk berkonsentrasi pada tugas tertentu dan menyelesaikannya.
Kemampuan adaptif
Fungsi adaptif mengacu pada penerapan keterampilan yang dipelajari sehingga dapat hidup mandiri. Tingkat ketergantungan akan tergantung pada keparahan kondisi. Orang-orang dengan karakteristik yang mendalam umumnya tergantung pada orang lain sepanjang hidup mereka. Namun, anak-anak dengan keterbelakangan mental tidak mampu mengurus diri sendiri menggunakan keterampilan seperti yang anak-anak lain lakukan. Mereka tidak mampu untuk makan dengan benar, mandi, atau berpakaian sendiri.
Selain itu, keterampilan komunikasi mereka juga sangat rendah. Mereka merasa sangat sulit untuk mendengarkan, memahami, dan menanggapi dalam percakapan. Keterampilan sosial mereka juga relatif rendah. Meskipun mereka pada dasarnya orang yang menawan, mereka merasa sulit untuk berteman dan mempertahankan persahabatan. Mereka kehilangan fokus selama percakapan dan tidak mempertahankan kontak mata. Membangun hubungan juga tidak mudah bagi sebagian besar dari mereka.
Kita perlu memahami bahwa retardasi mental bukanlah sejenis penyakit mental seperti depresi atau gangguan skizoafektif. Kondisi ini merupakan kondisi seumur hidup. Namun, anak-anak dengan kondisi ini sering belajar untuk melakukan beberapa hal dan beberapa diantaranya bahkan berhasil dalam pekerjaan yang sederhana.
