Menu Close

Kegunaan Pala & Efek Samping yang Ditimbulkan

Pala merupakan rempah tertua di dunia, yang telah digunakan sejak beribu tahun yang lalu.  Pemakaian rempah-rempah ini juga pernah disinggung dalam literatur Romawi kuno pada abad pertama. Rempah-rempah ini dikenal sejak lama dan seringkali digunakan untuk keperluan kuliner.

Pala didapatkan dari jenis pohon dalam genus myristica. Para petani umumnya lebih sering memilih spesies cemara yaitu Myristica fragrans. Penghasil pala dengan kualitas tinggi terletak di Indonesia, lebih tepatnya di kepulauan Banda. Pada abad pertengahan, kepulauan Banda menjadi satu-satunya sumber rempah-rempah. Kondisi perdagangan juga sangat ramai sewaktu itu, yang lebih sering didominasi oleh orang Arab, yang kemudian menjualnya ke Eropa dengan harga berlipat-lipat. Sepanjang abad 15, bangsa Portugis kemudian menyadari hal ini. Dan inilah yang menjadi akar permasalahan perang rempah diantara Inggris, Belanda, dan Portugis di abad 17, yang berakhir dengan kolonialisme bangsa Eropa di kepulauan nusantara ini. Pada pertengahan abad 19, banyak negara di Eropa yang tergantung pada produksi rempah dari kepulauan ini. Hingga saat ini, Indonesia merupakan produsen rempah paling terkenal di dunia.

Kegunaan dan manfaat pala

Pala dalam kuliner
Pala dipakai ke dalam jenis hidangan di seluruh dunia. Rasa yang dapat digambarkan dari rempah ini adalah rasa pedas, hangat, dan manis, hampir sama rasa lada hitam dicampur dengan kayu manis. Pala digunakan untuk menambah rasa masakan sup kaldu dan produk roti seperti biskuit. Orang India memakainya sebagai bahan campuran teh untuk obat alternatif. Rempah ini juga digunakan dalam makanan manis seperti puding susu. Sedangkan orang Belanda memasukkannya ke dalam masakan sayuran seperti kubis, kacang panjang, dan kembang kol.

Pala untuk kesehatan
Bunga pala melepaskan zat serotonin yang dapat memberikan rasa tenang pada otak. Tanaman ini juga sebagai anti khasiat palainflamasi, anti jamur, dan anti bakteri. Bunga pala juga dapat diekstrak dan digunakan sebagai minyak urut (minyak lawang) dan baik untuk mengatasi masalah diare, perut kembung, dan gangguan pencernaan. Meski mempunyai manfaat kesehatan, gunakanlah dalam jumlah tertentu dan tidak berlebihan. Konsumsi berlebihan juga tidak bagus untuk ibu hamil, terlebih jika alergi. Minyak lawang mempunyai aroma yang kuat dan tajam, serta lebih panas di kulit daripada minyak kayu putih. Bagi anda yang belum pernah mengenalnya mungkin saja tidak kuat untuk mencium baunya.

Beberapa hasil studi juga menunjukkan bahwa kandungan miristisin dalam minyak esensial dapat membantu untuk mencegah penyakit Alzheimer berkembang lebih jauh. Rempah ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan melawan unsur karsinogenik, mengontrol infeksi saluran pencernaan dan pernafasan, menurunkan gejala infeksi ginjal, dan membantu meredakan gejala asma.

Efek samping pala

Oleh karena tanaman rempah ini mengandung miristisin, maka jika digunakan secara berlebihan dapat menyebabkan efek memabukkan. Miristisin merupakan senyawa psikoaktif atau senyawa dalam narkotika yang mampu menyebabkan halusinasi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Selain bermanfaat sebagai bumbu masak, efek pala hampir sama dengan efek yang ditimbulkan oleh cimeng.

Pala sebagai bumbu sulit untuk dikonsumsi secara langsung karena rasanya yang terbilang sangat pahit. Anda mungkin akan merasa mual dan muntah jika langsung memakannya. Dampak yang muncul jika berlebihan mengkonsumsi adalah mulut kering bahkan keracunan. Konon, pala juga digunakan sebagai alternatif bagi orang yang sangat tergantung pada obat-obatan terlarang. Komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat menyalahgunakan pala bubuk antara lain adalah gangguan kulit, hipotensi, koma, hingga kematian.

Meski mempunyai efek samping, penelitian klinis banyak membuktikan manfaat pala bagi kesehatan, jika digunakan dalam jumlah yang sangat kecil dengan cara tradisionil. Tanaman rempah ini mempunyai aroma yang kuat. Untuk menyimpannya lebih baik menaruhnya dalam wadah kedap udara di tempat yang gelap dan dingin, yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Related Posts