Polusi merupakan bagian dari kehidupan dan kita berada di dalamnya. Memahami penyebab hujan asam dan akibatnya akan membantu anda untuk memahami bagaimana kita bisa menyebabkannya secara langsung atau tidak langsung.
Kebanyakan orang cenderung untuk memvisualisasikan hujan asam sebagai kejadian yang ditandai dengan turunnya asam murni dari langit. Namun, hal ini merupakan kesalahpahaman. Pada dasarnya, hujan asam adalah istilah yang luas dan mencakup beberapa jenis curah hujan dimana senyawa kimia turun ke bumi. Hujan asam adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hujan dengan tingkat keasaman lebih rendah dari 5,6. Polusi adalah masalah utama saat ini karena potensinya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan di seluruh dunia. Selama sepuluh tahun terakhir atau lebih, hujan asam telah menyebabkan kerusakan ratusan danau dan sungai di berbagai belahan dunia.
Dalam ilmu geografi, istilah hujan asam digunakan untuk merujuk pada fenomena presipitasi dimana tetesan air yang turun ke bumi ditandai dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Dalam beberapa kondisi, konsep hujan asam digunakan sebagai atribut dari konsep yang lebih luas, yang dikenal dengan deposisi asam. Dalam konsep ini, senyawa asam di atmosfer turun ke bumi dalam bentuk hujan, kabut, maupun salju. Semua makhluk hidup yang mendiami planet menanggung beban dari hujan asam. Beberapa efek hujan asam yang paling terlihat meliputi pengasaman sumber air tawar pada danau dan sungai, kerusakan yang terjadi pada tanaman, kesuburan tanah menjadi turun, kerusakan struktur manusia, dsb.
Penyebab hujan asam
Seperti yang telah disebutkan, hujan asam terjadi sebagai akibat dari reaksi kimia di atmosfer. Bahan kimia yang menjadi penyebab utama terhadap proses ini adalah oksida nitrogen dan sulfur dioksida, keduanya memiliki kemampuan untuk larut dalam air dengan mudah. Zat kimia ini pada dasarnya merupakan polutan yang dilepaskan di atmosfer sebagai akibat dari berbagai aktivitas manusia. Di antara berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan hujan asam, yang paling sering adalah dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan tenaga listrik, kendaraan listrik, dan industri listrik.
Polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida dilepaskan di atmosfer dalam bentuk asap knalpot sebagai hasil dari kegiatan tersebut. Asap ini mulai naik ke atmosfer dan akhirnya terjadi kontak dengan hujan. Bahan kimia yang larut dalam tetesan air ini bereaksi dengan oksigen dan bahan kimia lainnya dan turun ke tanah dalam bentuk hujan asam.
Hujan asam juga dapat disebabkan karena tumpahan minyak, yang terkait dengan fakta bahwa minyak yang tumpah di laut cenderung menguap ke atmosfer bersama dengan air laut. Pada proses ini, partikel-partikel dalam minyak dibawa ke atmosfer dan akhirnya turun dalam bentuk senyawa asam. Selain penyebab ini terdapat pula beberapa penyebab alami, seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida merupakan gas tidak berwarna yang dilepaskan sebagai produk sampingan ketika bahan bakar fosil yang mengandung sulfur dibakar. Kondisi ini dapat meliputi hal-hal sbb;
- Proses industri seperti pengolahan minyak mentah, pabrik, dan industri besi dan baja.
- Penyebab alami atau bencana alam juga dapat menghasilkan sulfur dioksida yang dilepaskan ke atmosfer.
- Secara keseluruhan, pembakaran industri menjadi penyebab utama atas 69,4% emisi sulfur dioksida ke atmosfer, dan transportasi kendaraan menjadi penyebab utama sekitar 3,7%.
Ketika sulfur dioksida bereaksi dengan kelembaban atmosfer, hal ini mengalami oksidasi untuk membentuk ion sulfat.
SO2 (g) + O2 (g) = SO3 (g)
Ion-ion sulfat kemudian bergabung dengan atom hidrogen dari atmosfer dan membentuk asam sulfat dalam keadaan berair.
SO3 (g) + H2O (l) = H2SO4 (aq)
Nitrogen oksida
Nitrogen oksida adalah komponen utama dari hujan asam. Senyawa nitrogen yang mengandung atom oksigen disebut nitrogen oksida. Sebagai contoh, nitrogen dioksida dan nitrogen monoksida merupakan nitrogen oksida dan dikenal sebagai NOx. Kondisi ini meliputi hal-hal sbb;
- Suatu proses pembakaran yang melibatkan suhu yang sangat tinggi, misalnya industri pupuk kimia.
- 5% dari nitrogen oksida yang dipancarkan oleh proses alam seperti petir, letusan gunung berapi, kebakaran hutan, dan kontribusi bakteri dalam tanah. Proses industri berkisar hingga 32% dan transportasi kendaraan sebesar 43%.
Selagi bereaksi dengan kelembaban atmosfer, nitrogen oksida juga mengalami reaksi oksidasi yang menimbulkan nitrat atau asam nitrat.
NO2 (g) + H2O (l) = HNO3 (aq) + HNO2 (aq)
Nitrogen oksida sebagai gas yang berbahaya menyebabkan kerusakan pada organ pernafasan dengan menyerang membran di dalamnya, sehingga menimbulkan peningkatan penyakit pernafasan. Hal ini juga menyebabkan kabut asap dan merusak lapisan ozon.
Akibat yang timbul dari hujan asam
Tanaman
Hujan asam merembes ke dalam tanah dan meracuni tanaman dan pohon dengan melarutkan zat-zat beracun dalam tanah, seperti aluminium yang diserap oleh akar. Hujan ini juga melarutkan mineral bermanfaat dan nutrisi dalam tanah yang kemudian hanyut, sebelum tanaman dan pohon memiliki kesempatan untuk menggunakannya.
Ketika sering terjadi hujan asam, lapisan pelindung daun akan menghilang dan membuat tanaman mudah terserang penyakit. Karena daun yang rusak, maka tanaman kehilangan kemampuannya untuk menghasilkan jumlah nutrisi yang diperlukan. Akibatnya hal ini membuat tanaman rentan terhadap cuaca dingin, serangga, dan penyakit, yang dapat menyebabkan kematiannya.
Kehidupan air
Hujan asam juga mempengaruhi organisme di air. Kandungan asam yang tinggi dalam air laut mengganggu kemampuan ikan untuk mengambil nutrisi, garam, dan oksigen. Tingkat pH yang rendah menyebabkan ketidakseimbangan garam dalam jaringan ikan. Perubahan tingkat pH merusak kemampuan ikan untuk mempertahankan tingkat kalsium. Hal ini akan mempengaruhi proses reproduksi ikan. Kurangnya kalsium juga menyebabkan deformasi tulang dan duri ikan yang melemah.
Manusia
Hujan asam mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini dapat merugikan kita melalui polusi udara dan tanah. Hujan asam mengarah pada pembentukan senyawa beracun dengan bereaksi dengan senyawa kimia alami. Setelah senyawa beracun ini terbentuk, ini dapat meresap ke dalam air minum atau rantai makanan. Makanan yang terkontaminasi ini dapat merusak saraf pada anak-anak dan mengakibatkan kerusakan otak yang parah bahkan kematian. Emisi nitrogen oksida dan sulfur dioksida menyebabkan masalah seperti iritasi tenggorokan, iritasi pada hidung dan mata, sakit kepala, asma, dan batuk kering.
Akibat lainnya
Selain menyebabkan kerusakan pada ekosistem, hujan asam juga merusak struktur buatan manusia dan material. Seperti contoh, hujan asam melarutkan batu pasir, batu kapur, dan marmer, cat, dan logam.
Untuk mengatasi fenomena hujan asam ini, kita perlu mengetahui penyebab hujan asam untuk menghilangkannya. Penyebab alami hujan asam memang ada, namun hal ini tidak sebanding dengan penyebab hujan asam karena ulah manusia. Planet ini telah mengalami hujan asam sejak berabad-abad, tapi kemudian telah memburuk sampai batas yang signifikan. Aktivitas manusia memainkan peran utama dalam terjadinya hujan asam. Tanggung jawab berada di pundak kita untuk memastikan bahwa kita menerapkan solusi dari hujan asam dan berhenti berkontribusi terhadap bahaya ini.