Menu Close

Penyebab Mengapa digigit Nyamuk Terasa Gatal

Sering gatal sewaktu digigit nyamuk di malam hari? Ketika seseorang digigit nyamuk, tanda merah atau benjolan akan berkembang dan cenderung terasa gatal, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa orang juga dapat menderita kulit yang bengkak. Gigitan nyamuk biasanya tidak begitu berbahaya. Meski begitu, pada beberapa kasus mungkin saja terdapat resiko tersrang penyakit malaria, demam berdarah, dan infeksi lainnya.

Penyebab gatal saat digigit nyamuk

Gatal yang terjadi dirasakan seseorang ketika digigit oleh nyamuk dan benjolan yang timbul sebenarnya merupakan timbal balik dari sistem kekebalan tubuh terhadap antigen yang terkandung dalam air liur nyamuk. Ketika nyamuk menggigit seseorang, maka nyamuk menyuntikkan air liurnya, yang bertindak sebagai anestesi lokal, sehingga orang yang digigit tidak akan menyadari selama beberapa detik bahwa dia telah digigit. Hal ini juga bertindak sebagai antikoagulan, yaitu mencegah darah dari pembekuan sehingga nyamuk dapat bebas untuk mengambil darah.

Tubuh memproses antibodi IgG dan IgE untuk mengatasi invasi dari antigen yang telah memasuki tubuh melalui air liur nyamuk, sehingga kondisi ini akan menyebabkan respon imun yaitu seperti timbulnya pembengkakan dan rasa gatal. Pada anak-anak, kondisi semacam ini sering terjadi dan pada orang dewasa secara bertahap akan mengembangkan imunitas atau daya tahan terhadap antigen yang membuat tubuh mereka bereaksi tetapi tidak separah seperti halnya reaksi pada anak-anak.
Bekas gigitan nyamuk yang gatal dapat saja berlangsung lama. Hal ini dikarenakan antibodi sedang sibuk bekerja pada lokasi masuknya antigen di mana nyamuk menggigit. Semakin sering seseorang menggaruk, maka rasa gatal bekas gigitan akan semakin lama hilangnya, karena antibodi juga akan bekerja semakin kgatal digigit nyamukeras.

Bagian kulit yang digigit nyamuk biasanya akan terasa lebih gatal di malam hari karena menurunnya kadar hormon steroid, kortisol, yang dapat mengurangi respon kekebalan tubuh. Pada malam hari, kadar kortisol cukup rendah, sehingga ini meningkatkan respon kekebalan tubuh dan menyebabkan rasa yang lebih gatal bahkan membengkak. Hal ini dapat bervariasi dari orang ke orang dan ditambah dengan siklus terang atau gelap yang mana tubuh kita akan merespon. Perlu diketahui bahwa produksi kortisol tergantung pada ritme sirkadian atau siklus siang malam.

Seseorang dapat lebih sering digigit nyamuk daripada orang yang lain. Hal ini disebabkan karena nyamuk juga suka memilih korbannya melalui bau korban dan lebih memilih orang-orang dengan proporsi yang lebih besar dari karbon dioksida dalam keringat mereka, serta adanya bahan kimia yang disebut nonanal. Dengan demikian, ada tiga jenis orang yang sering akrab dengan nyamuk diantaranya adalah laki-laki, orang yang gemuk, dan orang-orang dengan golongan darah ‘O’.

Rasa gatal akibat gigitan nyamuk dapat bertahan hingga beberapa hari. Hal ini disebabkan karena antigen yang masuk tidak benar-benar langsung hilang dalam sekejap. Mungkin saja hal ini memerlukan waktu beberapa hari hingga gejalanya akan berkurang. Jika setelah hampir seminggu gejala tidak berkurang atau bahkan memburuk, akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter. Beberapa orang mengalami reaksi negatif terhadap gigitan nyamuk yang terinfeksi, dengan kulit menjadi lecet atau berkembang menjadi koreng akibat digigit nyamuk.

Untuk meringankan rasa gatal dan kulit bengkak, anda dapat mencoba menerapkan calamine lotion atau cuka pada daerah yang digigit nyamuk. Menggaruk yang berlebihan harus dihindari karena hal ini dapat menyebabkan memar pada kulit dan juga infeksi.

Related Posts