Menu Close

Perbedaan Antara Kapitalisme dan Sosialisme

2 sistem besar yang berbeda pemikiran yaitu sosialisme dan kapitalisme pernah menyebabkan banyak negara berperang dan banyak negara juga telah mengadopsinya sebagai sistem sosial ekonomi untuk kemajuan. Kapitalisme dan sosialisme telah membawa banyak perubahan yang pernah terjadi hingga pada abad ini.

Beda sosialisme dan kapitalisme

Perbedaan antara 2 paham ini dapat ditilik berdasarkan dari pengertiannya seperti di bawah berikut.

Sosialisme

Sosialisme yang ditinjau berdasarkan ilmu politik, pada dasarnya merupakan sebuah ideologi ekonomi. Asal muasalah sosialisme dapat ditelusuri pada masa ekonomi klasik di abad ke-18 dan 19. Golongan bangsawan yang lebih sering memakai istilah sosialisme adalah Frenchman Henri de Saint-Simon, dan ekonom terkenal lainnya seperti Robert Owen dan Pierre Leroux yang memakai istilah ini dalam teori perkembangan ekonomi dan bantahan terhadap eksploitatif dari kapitalisme. Gagasan sosialisme dan kesetaraan mulai menguat setelah revolusi industri. Rakyat kecil menyadari bahwa mereka telah ditipu oleh feodalisme dan industrialis yang telah mengambil tempat mereka. Revolusi Perancis pada abad 18 mengindikasikan pemberontakan melawan eksploitasi.

Pada masa berikutnya, revolusi di Kuba, Rusia, dan Cina menyemarakkan lahirnya sosialisme. Gagasan Karl Marx sosialisme vs kapitalismedan Frederick Engels mengungkapkan kepada dunia dalam risalah Das Capital dan Manifesto Komunis, yang memberikan dasar ideologis pada teori ekonomi saat itu. Hal ini membuat sosialisme menjadi bagian dari teori politik, oleh karena para pemimpin negara merasa bahwa ini dapat digunakan sebagai alat untuk menanamkan rasa persaudaraan, sikap nasionalisme, dan membuat rakyat lebih patuh.

Pada dasarnya sosialisme menyatakan bahwa kapitalisme cenderung untuk merebut faktor produksi dari pemilik yang sebenarnya. Hal ini mengungkapkan bahwa sistem kapitalis adalah eksploitatif dan tidak manusiawi terhadap para buruh yang dibuat untuk memproduksi barang yang nantinya akan dikonsumsi oleh mereka sendiri, dengan tidak pernah diberikan kompensasi yang seimbang untuk dapat menikmati hasil kerja mereka. Keuntungan yang dihasilkan ditimbun oleh kelompok elit, yang didorong oleh keserakahan.

Dalam sistem sosialis ideal, kebutuhan akan metrik ekonomi seperti halnya uang, modal, dan bunga akan berbalik seperti produksi dan distribusi barang dan jasa yang terjadi sesuai dengan kontribusi pekerja itu sendiri tanpa diputuskan oleh pemilik bisnis. Bisnis akan dijalankan pada prinsip manajemen diri dan tidak akan ada hirarki birokrasi yang keras, karena hanya orang tertentu yang akan dimasukkan ke dalam posisi yang diperlukan sesuai pengalaman dan keterampilan yang diperlukan.

Menurut ekonom klasik di masa lampau, sosialisme dapat dianggap sebagai fase antara jenjang ekonomi kapitalisme dan komunisme. Alasan ini muncul bersama fakta setelah praktek eksploitatif dari kapitalisme mencapai titik kritis, sebagian rakyat akan bangkit melawan tirani dan mengambil alih pemerintah, bisnis, dan lembaga-lembaga yang sebelumnya melayani kebutuhan kapitalis. Mereka kemudian akan mengubah masyarakat di sepanjang garis sosialis, untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan bagi setiap anggota.

Sosialisme pada akhirnya akan berkembang menjadi komunisme, dimana semuanya adalah milik negara dan orang-orang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan mereka, bukan berdasarkan kontribusi yang diberikan. Kapitalisme sebagai sistem ekonomi dapat hidup berdampingan dengan nilai-nilai sosialis, meski sosialisme secara bertahap akan mengambil alih dan mengarah pada komunisme.

Kapitalisme

Kapitalisme berawal dari sistem ekonomi yang berkembang sepanjang abad ke-16 dan 17, dengan munculnya pedagang kapitalis dan merkantilis. Pada masa itu adalah masa ketika kekuatan kolonial seperti Inggris, Spanyol, Perancis, dan Portugal melakukan penjelajahan ke seluruh belahan dunia untuk menemukan rute laut yang baru dan lahan baru untuk perdagangan. Penemuan benua dunia baru menjadi dorongan besar pada perdagangan dan penyebarluasan kemajuan industri dan teknologi ke seluruh dunia. Perdagangan mulai terjadi dengan intensif antara koloni. Pada masa itu adalah awal dari kapitalisme yang sebenarnya, dengan tenaga kerja dan pasar di seluruh dunia yang masih belum teratur. Kemudian hal ini mengalami perubahan pada pertengahan abad ke-19, sewaktu lahan dan tenaga kerja mulai dimasukkan dalam undang-undang dari negara-negara kapitalis seperti Inggris.

Kapitalisme pada pertengahan abad ke-18 meluncurkan berbagai penemuan dan inovasi dalam mesin dan akhirnya memunculkan bisnis dalam bentuk baru, yaitu sistem pabrik. Sistem pabrik melakukan produksi massal, kerja massal, dan meraih keuntungan besar. Para pedagang yang  berlayar dengan kapal penuh rempah-rempah dan tekstil, digantikan oleh industrialis dengan bangunan monolitik dan praktek bisnis yang kejam. Pada masa tersebut, teori ekonomi yang dibuat oleh Adam Smith dan David Ricardo memperoleh tempat yang lebar untuk menambah kekayaan dan keunggulan. Ini adalah masa perusahaan persewaan, seperti halnya Inggris dan Belanda yang menjadi perusahaan multinasional pertama di dunia.

Pada abad ke-19 muncul kapitalisme di Amerika yang memperluas jaringan infrastruktur. Pada masa itu banyak didirikan perusahaan-perusahaan raksasa seperti US Steel dan Standard Oil. Kapitalisme memberi dorongan besar setelah Perang Dunia II. Bersamaan dengan itu, sosialisme dan komunisme memperoleh tempat di beberapa negara di dunia. Kondisi ini menjadi medan perang politik antara Amerika kapitalis dan paham komunis yang dikendalikan Uni Soviet. Kapitalisme memungkinkan tiap orang untuk menentukan nasib sendiri, baik itu tanpa pemerintah atau penindasan sosial. Kapitalisme merupakan peluang bagi perdagangan bebas, lain halnya dengan sosialisme yang menghilangkan hak manusia.

Pertikaian antara kapitalisme dan sosialisme bukan mengenai teori yang lebih baik. Sosialisme memang terdengar adil dan merata, akan tetapi kapitalisme bekerja lebih baik di dunia nyata. Negara-negara sosialis banyak yang telah runtuh sebagai akibat dari keserakahan manusia dan korupsi, meski hal ini juga pernah dialami oleh negara kapitalis juga selama berabad-abad. Perekonomian modern saat ini sebagian besar yang dipakai merupakan sistem ekonomi campuran. Bahkan negara sosialis atau komunis seperti China telah berubah menjadi kapitalis sosial, dengan negara yang memungkinkan bisnis dan perdagangan untuk berkembang. Kapitalisme dan sosialisme, dunia saat ini telah mencoba untuk menyerap nilai yang terkandung sesuai dengan fungsi masing-masing.

Related Posts