Proses pengolahan teh menghasilkan variasi teh dalam bermacam warna dan aneka. Kebanyakan orang tidak menyadari fakta bahwa proses pengolahan teh tersebutlah yang membuat aneka macam teh, bukan jenis tanaman teh. Tanaman teh (Camellia sinensis) tumbuh di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Tanaman teh berkembang di daerah dengan curah hujan tinggi dan lebih menyukai tanah dengan tingkat keasaman yang tinggi. Ada lima jenis teh, yaitu hijau, putih, kuning, hitam, dan oolong.
Pengolahan teh dimulai dengan pekerja perkebunan teh pekerja yang memetik daun teh di awal musim panas dan membawanya ke pabrik teh. Segera setelah daun dipetik, maka proses oksidasi dimulai. Proses ini harus diawasi secara ketat karena merupakan faktor utama dalam menentukan jenis teh. Di pabrik, daun teh mengalami berbagai proses, seperti yang dijelaskan di bawah ini, untuk mendapatkan produk akhir.
Dasar-dasar pengolahan teh
Pengeringan/ pelayuan
Daun yang baru dipetik dibiarkan mengering di bawah sinar matahari atau diangin-anginkan. Ini membuatnya kehilangan sebagian besar kadar air dalam proses ini. Jika kondisi cuaca tidak menguntungkan, udara artifisial akan dipanaskan di atas daun teh. Proses ini mendorong protein daun untuk melepaskan asam amino yang dapat mengubah rasa teh.
Menggiling
Setelah daun menjadi kering, ini memungkinkan daun menjadi cukup fleksibel untuk dapat digelinding yang memungkinkan sel-sel daun melepaskan minyak dan semua kelembaban. Proses ini harus dilakukan dengan lembut. Ini dapat dilakukan dengan tangan, atau dengan menggoyangkan daun dalam nampan bambu atau dengan menggunakan mesin rolling.
Oksidasi
Tahap ini adalah yang paling penting karena akan menentukan jenis teh yang diinginkan. Klorofil yang ada dalam daun teh dipecah menjadi enzim sehingga melepaskan polifenol. Jenis teh yang diinginkan diperoleh dengan baik di bawah oksidasi daun teh. Daun teh ditempatkan dalam kamar dengan suhu yang sudah diatur. Karena adanya penyerapan oksigen, maka daun teh berubah dari hijau ke merah tembaga. Proses ini juga disebut sebagai fermentasi.
Firing
Daun benar-benar jadi kering dengan menggunakan berbagai teknik seperti mengeringkan dengan udara kering dan sinar matahari untuk sepenuhnya menghentikan proses oksidasi.
Kelembaban dan pengaturan suhu sangat penting dalam proses ini untuk mendapatkan jenis teh yang diinginkan. Jika salah dalam proses pengolahan, daun teh yang diperoleh dapat mengembangkan jamur dan menjadi tidak cocok untuk dikonsumsi. Dijelaskan di bawah ini adalah sedikit variasi dalam proses pengolahan teh yang disebutkan di atas untuk mendapatkan berbagai jenis teh.
Ragam pengolahan teh berdasar jenis
Teh hitam
Dalam proses pengolahan teh hitam membutuhkan oksidasi 100%, dan karenanya proses berlangsung selama beberapa jam. Daun ditempatkan dalam oven dan di atas api untuk benar-benar melepas kelembaban dan apa yang didapatkan adalah daun berwarna hitam kecoklatan.
Oolong
Proses pengolahan teh oolong hanya teroksidasi sebagian. Tingkat oksidasi dapat berkisar 8% sampai 80%. Proses oksidasi dihentikan ketika tepi daun menjadi berwarna coklat, dan masih terdapat warna hijau.
Teh hijau
Teh hijau bisa membutuhkan oksidasi dan juga tidak, sehingga tetap mempertahankan warna hijau. Segera setelah proses pelayuan, uap diterapkan untuk mengeringkan daun.
Teh kuning
Hal ini membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama dari proses oksidasi teh hijau dan proses pengeringan yang lebih lambat. Daun yang dipilih untuk membuat teh ini akan lebih baik jika umur daun masih sangat muda.
Teh putih
Teh putih juga mengalami proses oksidasi yang minimal seperti teh hijau. Perbedaannya terletak pada cara memetik daun. Daun teh dipetik ketika daun belum sepenuhnya terbuka, dan tunas teh masih sangat muda.
Teh memiliki banyak manfaat kesehatan, terutama teh hijau. Teh mengandung antioksidan yang kuat, asam amino, dan vitamin. Konsumsi teh membantu dalam penurunan berat badan, dan melindungi tubuh dari penyakit jantung dan berbagai bentuk kanker.
