Menu Close

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi sosialis adalah bentuk ekonomi yang begitu terencana, berdasarkan kebijakan pemerintah untuk menetapkan arah dan tujuan untuk sektor manufaktur. Para pejabat akan memutuskan alokasi sumber daya, menentukan target produksi, dan marjin laba.

Pada masa sekarang, tiap perekonomian berdasarkan pada filsafat politik dan ideologi tertentu. 3 ideologi yang paling menonjol untuk dipakai oleh pemerintah dalam mengarahkan dan merencanakan perekonomian adalah sistem kapitalisme, sosialisme, dan sistem ekonomi campuran. Beragam pendapat berbeda mengatakan tentang asal-usul sosialisme sementara itu ada juga yang mengatakan bahwa sosialisme merupakan suatu konsep kuno yang berasal dari bentuk simbiosis biologis, dengan 2 unsur hewan dan tumbuhan yang bertahan hidup dan saling membantu satu sama lain. Seorang pemikir seperti halnya Karl Marx dan János Kornai, menyusun beberapa prinsip tentang teori sosialisme dengan menerapkan sistem ekonomi sosialis.

Pemahaman tentang ekonomi sosialis

Sistem ekonomi yang mengacu pada sosialisme berdasarkan pada prinsip kesejahteraan rakyat. Sebagai rival dari Sistem Ekonomi Sosialiskapitalisme, hal ini berdasarkan prinsip bahwa aktivitas ekonomi harus dilakukan sehingga orang-orang dapat menggunakan barang yang diproduksinya sendiri, tidak menggunakan produksi untuk meraih keuntungan. Banyak sekali para ahli yang sebelumnya menolak untuk mempercayai sistem ini sebagai salah satu sistem yang sah, meski akhirnya negara-negara dengan ideologi ini telah membuktikan pentingnya dan keberhasilan dari sistem sosialisme dalam pemerintahan ekonomi apapun. Kondisi ini menyebabkan evolusi ekonomi campuran. Kolaborasi antara kapitalisme dan sosialisme adalah ekonomi progresif dan cepat berkembang di negara-negara dunia ketiga.

Karakteristik sistem ekonomi sosialis

Kepemilikan oleh negara
Karakteristik utama dari sistem ekonomi sosialis adalah kepemilikan pemerintah dan nasionalisasi pada sektor produksi. Secara teoritis, hampir seluruh perusahaan harus dinasionalisasikan, meski dalam prakteknya, pengalihan dari swasta ke publik dapat dikatakan hampir tidak mungkin. Dikarenakan hal ini, pemerintah kemudian bergantung pada perusahaan swasta yang kemudian diatur dan dikelola oleh undang-undang pemerintah. Pada banyak kasus, organisasi yang terlibat dalam produksi adalah organisasi kooperatif, bukan perusahaan atau firma.

Nasionalisasi dan sentralisasi
Sistem sosialisme dijalankan oleh pemerintah pusat. Nasionalisasi dan sentralisasi ditangani oleh satu pemerintah terpusat yang mengatur kebijakan fiskal.

Pajak progresif dan redistribusi kekayaan
Hal ini kerap dianggap sebagai suatu kelemahan dari sitem ekonomi ini. Sistem pajak progresif mengenakan pajak penghasilan bersama dengan persentase pajak yang lebih tinggi. Pajak yang terkumpul kemudian didistribusikan berdasarkan kesejahteraan masyarakat.

Harga
Harga komoditas tidak tetap oleh permintaan dan analisis pasokan, akan tetapi ditetapkan oleh pemerintah berkaitan dengan kebutuhan dan komoditas.

Kelebihan sistem ekonomi sosialis

  1. Pemerintah merencanakan semuanya dan terkoordinasi dengan baik untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan produktivitas. Dengan demikian ekonomi menjadi stabil.
  2. Penggunaan sumber daya akan lebih efisien.
  3. Dengan tidak adanya kepemilikan pribadi, maka hal ini akan meminimalkan monopoli.
  4. Kebutuhan dasar atas sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan disediakan.
  5. Semua warga negara diperlakukan dengan cara yang sama, semua merasa mempunyai tanggung jawab terhadap negara. Pemerintah memberikan gaji yang sama, pendidikan gratis, perumahan, dan fasilitas kesehatan. Pada akhirnya kesejahteraan sosial menjadi terjamin.

Kekurangan sistem ekonomi sosialis

  1. Perkembangan teknologi menjadi terbatas karena perencanaan yang keras. Setiap macam perubahan kecil akan menyebabkan semua sistem menjadi rusak. Terbatasnya penemuan dan inovasi serta monoton dalam kerja.
  2. Oleh karena semuanya diputuskan oleh pemerintah. Maka segala jenis pekerjaan, gaji, tempat kerja, dsb sama sekali tidak mendapatkan kebebasan.
  3. Kompetisi dapat menjadi salah satu hal yang menyebabkan ekonomi dapat tumbuh. Sedangkan dalam sistem ini kompetisi sama sekali tidak ada yang mengakibatkan kerugian dari sistem ini.
  4. Sistem ekonomi yang terpusat membuat orang merasa takut dan tidak ada inisiatif untuk bekerja dengan jujur dan tulus.

Komunisme dan sosialisme seringkali dihubungkan dengan arti yang negatif. Dibalik itu semua, ada beberapa kisah sukses dari negara sosialis seperti Soviet dan RRC. Meski pada akhirnya akan melahirkan komunisme, terdapat bermacam hal yang telah terbukti berhasil di masa lampau. Salah satunya adalah rencana pembangunan ekonomi 5 tahun yang pernah dilakukan Soviet di masanya pernah meraih sukses dan ini diterapkan juga oleh negara-negara lain di dunia setelah itu.

Related Posts