Menu Close

Stres Menyebabkan Rambut Memutih Lebih Cepat

Sewaktu anda melihat rambut hitam anda memutih, mungkin saja anda bertanya apakah akhir-akhir ini mengalami stres berlebihan. Setiap kali kita melihat anak muda atau seorang wanita dengan rambut ubanan, mungkin kita juga mengira mereka telah mengalami stres akhir-akhir ini. Namun, apakah hal itu dapat dibuktikan secara ilmiah? Kita akan simak di bawah ini!

Alasan rambut memutih

Seperti halnya usia kita, sel-sel yang menghasilkan pigmen rambut yang disebut dengan melanin akan menurun produktivasnya. Hal ini menyebabkan perubahan pada warna rambut kita. Oleh karena itu saat kita beranjak tua, rambut kita mulai memutih. Uban dapat ditemukan pada anak-anak pada usia 13-14. Padahal, rambut biasanya mulai berubah keputihan setelah usia 30 pada pria dan pada wanita di usia 35.

Kepala kita memiliki ribuan folikel dan masing-masing memproduksi rambut. Rambut kita terdiri dari dua jenis sel, keratinosit dan melanosit. Keratinosit berfungsi untuk membangun keratin yang memproduksi rambut, sedangkan melanosit berfungsi sebagai pewarna rambut kita. Pigmen rambut atau melanosit terdiri dalam dua bentuk, eumalinin dan pheomelanin. Eumelanin memiliki warna coklat atau hitam gelap dan pheomelanin memiliki warna kuning atau merah. Kedua bentuk melanin bergabung dalam rasio yang berbeda dan memberi warna rambut kita. Ketika rambut kita telah kehilangan sebagian besar melanin maka rambut akan berubah menjadi putih.

Hubungan stres dan rambut beruban

Ada berbagai faktor yang menyebabkan hilangnya melanin pada rambut. Kerusakan radikal bebas secara kronis, ketidakseimbangan pada ginjal dan darah, bahkan stres dapat dikaitkan menjadi penyebab rambut memutih. Meski begitu, hubungan antara stres dan rambut beruban belum dapat dipastikan secara jelas. Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa orang yang mengalami stres berat mengalami rambut ubanan lebih cepat. Ketika seseorang berada di bawah stres, hormon stres dapat mengganggu aktivitas melanin dan menyebabkan rambut memutih.

Seorang profesor pediatri di Harvard Medical School bernama David Fisher mengatakan bahwa berkurangnya sel induk melanosit secara bertahap akan mengarah pada hilangnya pigmen, meski hal itu tidak begitu sederhana untuk mengetahui apakah stres berkaitan erat dengan uban. Hormon stres dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan aktivitas melanosit, tetapi tidak ada hubungan yang jelas antara stres dan rambut yang memutih.

Sukar untuk menyatakan dengan pasti bahwa stres dapat menyebabkan rambut memutih. Di saat yang sama, stres bahkan dapat mempengaruhi atau merugikan kesehatan, seperti gangguan jantung, perut, atau gangguan pencernaan, gangguan tidur, dan kekebalan tubuh yang lemah. Hal ini juga dapat menyebabkan jerawat pada kulit dan psoriasis. Semua masalah kesehatan ini dapat menyebabkan rambut menjadi memutih lebih cepat. Hal ini tidak terjadi secara langsung melainkan secara tidak langsung dalam bentuk dampak berantai yang bersifat mempengaruhi, stres dapat merangsang rambut menjadi ubanan dan bahkan rambut rontok.

Banyak dari kita sendiri meyakini bahwa jika seseorang memiliki rambut ubanan pada usia dini, maka stres dapat menjadi sebuah alasan. Meski begitu, ini adalah hal yang aneh karena masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah.

Stres menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak, orang dewasa, atau bahkan orang tua. Stres tidak secara langsung menyebabkan rambut beruban namun efeknya sangat beragam, yang dapat merangsang berbagai gangguan kesehatan. Selain tersedia obat untuk mencegah uban pada usia dini, ikutilah manajemen stres secara teratur, ini berguna untuk menghindari rambut memutih lebih cepat.

Related Posts