Menu Close

Gangguan Obsesif Kompulsif

Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah gangguan kecemasan yang menjadi penyebab mengapa seseorang dapat melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. Pada kondisi seperti ini terdapat beberapa pemikiran yang begitu tidak logis dan menyebabkan seseorang untuk melakukan tindakan repetitif.

Gejala gangguan obsesif kompulsif meliputi obsesi dan kompulsi. Kondisi ini merupakan jenis penyakit mental dengan seseorang yang mempunyai pemikiran yang tidak masuk akal. Untuk dapat menghilangkan pikiran tersebut, maka seseorang melakukan tugas yang sama dan sama lagi. Pikiran dan perilaku seperti ini jika tidak dijalankan maka akan timbul perasaan cemas karena merasa tidak lengkap. Beberapa tindakan tersebut meliputi dari hal-hal normal dalam kehidupan sehari-hari seperti memeriksa pintu, membersihkan tangan, hingga sampai pada hal yang tidak biasa misalnya menghitung sampai seratus, mengkoleksi uang, atau hal-hal lain. Gejala-gejala semacam ini dapat terdiri dari hal yang ringan hingga parah. Pengobatan kompulsif obsesif meliputi obat antidepresan dan terapi perilaku dengan tujuan menghentikan kebiasaan tersebut.

Apa itu OCD sebenarnya?

OCD merupakan gangguan kecemasan yang menjadi penyebab obsesi dengan pola pikir yang irasional. Suatu tindakan yang terkait dengan pikiran obsesif contohnya berpikir terus menerus bahwa ‘tubuhnya masih terlihat kotor’, oleh sebab itu dia akan mencuci atau membersihkannya dengan berulang-ulang karena tidak dapat mengusir bayangan ini keluar dari pikirannya (kompulsif). Kondisi ini menyebabkan rasa stres dan terkadang dapat meruntuhkan rasa percaya diri karena merasa aneh. Oleh sebab itu diperlukan bimbingan konseling untuk dapat mengatasi gangguan ini. Penderita OCD seringkali berusaha untuk menyembunyikan obsesi tersebut agar orang lain di sekitarnya tidak akan mereka aneh dengan dirinya.

Penyebab OCD

Hingga saat ini pakar medis bahkan belum dapat menemukan penyebab OCD secara pasti. Namun kondisi keluarga OCDdianggap sebagai penyebab utama OCD. Hal ini dapat berarti bawah OCD merupakan penyakit turunan atau genetik dalam suatu keluarga. Sedangkan ada juga yang menyatakan bahwa ini disebabkan karena senyawa kimia di bagian otak yang tidak seimbang.

Perawatan medis akan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Baik obsesif dan kompulsif, keduanya mempunyai dampak yang buruk dalam kehidupan penderita maupun bagi kehidupan orang-orang di sekitarnya. Kondisi ini juga akan menimbulkan rasa malu dan rendah diri. Melalui terapi perilaku kognitif maka kondisi ini akan dapat diobati. Bagi anak-anak mungkin saja dapat terobsesi lebih dari yang seharusnya, akan tetapi tergantung pada orangtua untuk menentukan apakah pengobatan juga dibutuhkan bagi anak mereka.

Tips perawatan

Perawatan dapat meliputi obat-obatan dan psikoterapi. Pengobatan mungkin saja tidak akan menyembuhkan gangguan ini, akan tetapi dapat membantu untuk mengendalikan diri.

Psikoterapi
Seorang konselor akan melakukan semua tes yang dibutuhkan untuk mendiagnosa kondisi emosional. Dia mungkin akan menanyakan mengenai perasaan, pikiran, dan pola perilaku penderita tersebut. Terapi perilaku kognitif sangat berguna untuk mengobati gangguan ini. Pada terapi ini konselor mengajarkan bagaimana cara bereaksi terhadap kondisi dengan berbagai macam cara. Dia akan memberitahu cara yang bermacam-macam tentang cara berpikir, berperilaku, dan bereaksi terhadap suatu keadaan. Pada terapi ini penderita mengalami kondisi yang menginduksi aksi kompulsif, kemudian konselor mengajarkan bagaimana cara menahan diri untuk melakukan tindakan yang berulang.

Perawatan melalui obat-obatan
obat anti kecemasan juga akan diresepkan untuk mengobati gangguan semacam ini. Meski begitu obat ini pada umumnya akan dikonsumsi kurang lebih selama 3 bulan untuk menunjukkan hasil yang maksimal. Obat yang paling sering digunakan untuk mengobati kondisi OCD adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI). Serotonin merupakan bahan kimia yang terdapat dalam otak yang membawa sinyal dari satu neuron ke neuron yang lain. Obat ini akan memblokir transmisi sinyal yang menyuruh untuk melakukan tindakan berulang-ulang.

Jika anda merasakan gangguan tersebut dalam kehidupan anda, segeralah melakukan perawatan sejak dini. Gangguan ini jika terus-menerus terjadi dapat mengurangi rasa percaya diri dan depresi.

Related Posts