Menu Close

Dampak Pencemaran Radioaktif

Dampak pencemaran radioaktif sangat berbahaya bagi lingkungan dan merupakan hal yang perlu menjadi perhatian saat ini. Pencemaran radioaktif akan dihasilkan ketika produk sampingan radioaktif dari reaksi nuklir, baik itu buatan manusia atau secara alami dibuang pada lingkungan atau sekitar tempat tinggal manusia. Tempat penelitian dan pengolahan nuklir adalah penyebab utama limbah radioaktif buatan manusia. Fasilitas ini awalnya membawa reaksi nuklir untuk tujuan baik seperti memproduksi energi listrik. Namun, produk limbah tidak dapat digunakan kembali dan dengan demikian harus dibuang. Limbah radioaktif inilah yang menjadi penyebab pencemaran radioaktif.

Pencemaran radioaktif menjadi perhatian yang utama karena adanya peningkatan pemakaian bahan bakar nuklir. Limbah radioaktif dari reaksi nuklir seringkali dibuang tanpa tindakan pencegahan untuk mengisolasi komponen pencemaran radioaktifberbahaya, yang akhirnya akan meracuni udara, tanah, dan air. Limbah radioaktif dalam jumlah besar yang dihasilkan dari reaktor nuklir dipakai oleh pembangkit listrik tenaga nuklir dan banyak tujuan lain. Hal ini juga dapat terjadi selama ekstraksi dan pemurnian bahan radioaktif. Limbah radioaktif mengakibatkan radioaktivitas dan memancarkan sampah radioaktif. Radioaktivitas adalah hilangnya energi spontan dari sebuah atom yang tidak stabil dalam bentuk radiasi.

Yang menjadi alasan mengapa radiasi dianggap sebagai ancaman adalah bahwa ini mengandung energi untuk mengionisasi atom stabil dengan memisahkan elektron. Jika radiasi ion memasuki tubuh dari suatu organisme, maka ini akan mengionisasi molekul yang ditemukan dalam tubuh. Seabgai akibat, maka terjadi pembentukan radikal bebas dalam jumlah tinggi yang bereaksi dengan komponen tubuh, membentuk senyawa baru dan dapat menyebabkan kanker.

Dampak buruk limbah radioaktif

>> Tanah yang telah terkontaminasi oleh zat berbahaya radioaktif akan menyalurkannya pada tanaman yang tumbuh di atasnya. Hal ini menjadi penyebab mutasi genetik dan mempengaruhi perkembangan tanaman. Bahkan tanaman dapat mati dengan mudah setelah terkena paparan radioaktif. Mengkonsumsi tanaman yang terkontaminasi setiap hari terutama buah-buahan, akan mengakibatkan masalah kesehatan yang parah. Tanaman adalah dasar dari semua makanan, jika tanaman terkontaminasi maka akan menyebabkan pengendapan radioaktif sepanjang jaring makanan. Hal yang sama juga terjadi pada air yang terkontaminasi, ketika limbah radioaktif masuk ke dalam sumber air, maka ini akan berpengaruh terhadap kehidupan akuatik.

>> Dampak pencemaran radioaktif pada manusia akan beragam mulai dari yang ringan sampai yang parah, tergantung pada tingkat dan durasi paparan radioaktif. Tingkat paparan yang rendah mempunyai efek yang ringan dan menyebabkan iritasi kulit seperti gatal-gatal dan eksim. Sedangkan dampak yang berkepanjangan pada intensitas rendah akan menyebabkan mual, muntah, kebotakan, sakit perut, dsb.

>> Paparan radiasi dalam jumlah besar dan jangka panjang juga akan menimbulkan masalah kesehatan yang jauh lebih parah. Sinar radioaktif akan menjadi penyebab rusaknya molekul DNA secara permanen dan menimbulkan kondisi yang mengancam nyawa. Kontak dengan radioaktif yang terlalu lama akan mengakibatkan molekul dalam tubuh yang terionisasi berkembang menjadi radikal bebas. Radikal bebas membantu perkembangan sel kanker termasuk tumor. Seseorang yang terkena radiasi beresiko terserang penyakit kanker. Kanker paru-paru, kanker kulit, dan kanker tiroid adalah beberapa tipe penyakit kanker yang disebabkan oleh radiasi.

>> Dampak radiasi nuklir juga berpengaruh pada mutasi genetik. Orang tua yang terkena radiasi nuklir, maka anaknya akan tumbuh dengan cacat lahir bawaan, baik mental ataupun fisik. Seperti halnya pada kasus korban perang Hiroshima dan Nagasaki, efek buruk radiasi nuklir muncul dari generasi ke generasi, banyak anak-anak di Jepang yang lahir dengan kelainan fisik dan mental yang terbelakang.

Bermacam proses telah digunakan untuk mengurangi limbah hasil radioaktivitas. Beberapa cara yang paling mungkin adalah vitrifikasi, yaitu membentuk campuran limbah radioaktif dan menyimpannya dalam kontainer berbahan baja. Selain itu juga dapat dengan cara lain yaitu menyimpannya ke dalam tong kering dan memasukkannya ke di kolam dalam jangka waktu yang lama.

Limbah radioaktif menjadi ancaman dari waktu ke waktu. Seperti pada penjelasan di atas, setiap zat radioaktif alami mengalami peluruhan radioaktif sampai elemen isotop nonradioaktif atau elemen nonradioaktif dengan bentuk berbeda. Waktu yang diperlukan untuk mencapai hasil sampingan nonradioaktif akan beragam dengan setiap elemen radioaktif. Bahan-bahan ini harus disimpan dengan isolasi ketat agar tidak mencemari lingkungan.

Related Posts